Kamis, 01 Mei 2014

Gue, Masa lalu, dan Gurun Sahara

Jadi waktu itu gue lagi main kerumah temen gue si Fitra (@fitrajin follow ea) untuk ngerjain Deadline pembuatan gelang. Gue sengaja bermalam disana bersama Amar (@amargedon__ ) , dan Andi(@af_andishofyan follow juga ea) , ya alesannya cuma sat: "gaberani pulang" . Banyak kejadian yg menurut gue emang absurd banget, dari mulai main Liga Jempol dengan kosekuensi yg kalah ditetesin aer Lilin panas, sampe selfie dengan muka "bangke" alisan muka tolol. 
Akibat sudah kehabisan ide untuk membuat suasana disana seru kembali, akhirnya gue cuma tidur-tiduran sambil mainin hp. Teman gue yang bernama Amar (@amargedon__ follow ea), mungkin karena dia juga bosan, dia tiba-tiba mengajak gue untuk jalan-jalan. Gue menolak, karena males juga kan jalan malem2 sama cowo berduaan, terlebih lagi dia punya badan gede kaya Brimop, gamau gue jalan sama Brimop, tar gue disangka banci kena razia lagi....
Si Amar ini ngulang lagi ajakannya untuk kedua kalinya dan gue tetep nolak. Dia "kekeh" ibarat kata orang sunda mah, dan untuk ketiga kalinya dia ngajak gue, dan gue luluh. gue akhirnya terima, dan gue jadian dan bahagia selamanya *eh apasih, "Kew, ayo jalan-jalan!" "Ayo dah, Mar. Lagi juga gue bete. Jalan kemana?" . Baru saja gue seneng karena kebetean gue ini akan menghilang, eh ternyata si Amar dengan muka konyolnya ini menjawab; "Ke masalalu, Kew!" seluruh ruangan yg dihuni oleh makhluk Allah yg paling sexy, yg paling sexy, sexy sekali, tertawa geli. "Poker Face" hadir diwajah gue.

*
Hari-hari selanjutnya gue berpikir, apa bisa ke "masa lalu" ya? . Kaya enak dah ke masa lalu, bisa memperbaiki kesalahan-salahan yg gue udah buat, memperbaiki pilihan pacar waktu SMP dulu, atau juga nolongin cewek yg pingsan dibelakang gue waktu gue main Kasti di SMP dulu. Semua pikiran dan angan-angan akan kesalahan yg akan gue perbaiki jika gue bisa ke masa lalu itu ternyata sia-sia. Kita mana bisa ke masa lalu, emang kita ini "Film Doraemon" atau film "Lorong Waktu"? , ini dunia nyata, Semua yang terjadi emang harus terjadi, penyesalan emang selalu datang belakang. Gue berpikir: "Kenapa harus memperbaiki masa lalu? Sementara gue bisa memulai sesuatau yang baru dan berhenti melakukan hal-hal yang akan disesali di masa depan?" . 


*
Akhirnya gue mengawali sesuatu "itu" dengan berhenti ngabisin waktu sama orang yang salah, berhenti ngabisin waktu sama orang yg bikin gue terluka. Ngabisin setiap hari dengan stalking doi yang taunya malah suka sama orang lain. Gue sadar, kalo seseorang pengen lu ada dihidupnya, dia bakal nyedian ruang buat lu, ga seharusnya kita(kaum-kaum pengharap cinta) ngejar seusatu yang malah ga ngerhargain kita. Gue sadar gue harus pergi, gue ga harus berdiam diri di Gurun Sahara ini, ditempat yang panas ini, karena selalu berharap untuk menjadi seseorang yg ada disisinya yang padahal dia udah pergi sama orang lain. Gue tau, kalau cinta harus dikejar dengan sungguh-sungguh, tapi gimana bisa, gue ngejar sesuatu yg akhirnya malah ngerubah gue. Gue harus pergi, ya paling ngga gue harus berteduh dibalik pohon kurma itu. menunggu suasana kembali sejuk.



Writer:
Raka Haryadi
@haryadisiniaja
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar